APA
YANG DIMAKSUD DENGAN PERANGKAT KEBIJAKAN FISKAL DISKRESIONER?
JELASKAN 3 STABILISATOR UTAMA KEBIJAKAN
FISKAL OTOMATIK.
APA YANG MENYEBABKAN TIDAK MERATANYA
SEBARAN DISTRIBUSI PENDAPATAN?.
Jawaban
Kebijakan
fiskal diskresioner adalah kebijakan fiskal yang di gunakan maslah makro
ekonomi seperti pengangguran, inflasi atau tingkat pertumbuhan yang lambat.
Pada hakekatnya diskresioner dapat di bedakan dalam tiga bentuk sekaligus alat
untuk menjalankan kebijakan :
·
Membuat
perubahan-perubahan keatas pengeluarannya,
·
Membuat
perubahan-perubahan ke atas pajak yang di pungutnya,
·
Secara
serentak membuat perubah dalam pengeluaran pemerintah dan sistem pemungutan
pajak.
Perangkat kebijakan fiskal (stabilisator
terpasang) adalah segala sesuatu yang dapat menurunkan kecenderungan
membelanjakan marjinal dan pendapatan nasional sehingga dapat mengurangi angka
multiplier. Kebijakan fiskal melakukan penyesuaian terhadap perekonomian yang
terus berubah, hal tersebut dapat berlangsung secara otomatis yang disebut
dengan stabilisator terpasang.
Stabilisator utama kebijakan fiskal
otomatik :
·
Pajak
Pajak langsung dapat mengurangi kecenderungan membelanjakan marjinal dari
pendapatan nasional, karena itu pajak langsung dapat bertindak langsung sebagai
stabikisator terpasang
·
Pengeluaran
pemerintah
Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa relatif stabil
terhadap pendapatan nasional yang berubah-ubah. Sebagian besar pengeluaran
pemerintah sudah disetujui oleh peraturan sebelumnya sehingga hanya sebagian
kecil yang dapat diubah. Jadi makin besar peran pengeluaran pemerintah dalam
perekonomian yang stabil akan memperkecil ketidakstabilan pembelanjaan dari
pendapatan nasional
·
Pembayaran
transfer pemerintah
pembayaran transfer pemerintah cenderung menjadikan pendapatan disposabel stabil sehingga pengeluaran untuk konsumsi juga menjadi stabil sehingga fluktuasi pendapatan nasional dapat dihadapi
pembayaran transfer pemerintah cenderung menjadikan pendapatan disposabel stabil sehingga pengeluaran untuk konsumsi juga menjadi stabil sehingga fluktuasi pendapatan nasional dapat dihadapi
3. Penyebab
tidak meratanya sebaran distribusi pendapatan yaitu:
·
pertumbuhan ekonomi
·
pertumbuhan penduduk
·
perkembangan kota desa
·
sistem pemerintahan yang bersifat plutokratis
Masalah ketimpangan dalam distribusi
pendapatan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu :
·
Distribusi
Pendapatan Antar Golongan
Pendapatan Jika dilihat dari
hasil penelitian SUSENAS dengan menggunakan koefisien Gini, maka akan terlihat
bahwa distribusi pendapatan di daerah perkotaan di Jawa lebih buruk daripada
daerah di luar Jawa, begitu pula dengan daerah pedesaannya daerah Jawa memiliki
tingkat kesenjangan distribusi pendapatan yang rendah bila dibandingkan dengan
daerah di luar Jawa.
·
Distribusi
Pendapatan Antara Daerah Perkotaan dan Pedesaan
Menurut Gupta dari World Bank,
pola pembangunan Indonesia memperlihatkan suatu urban bias, yaitu pembangunan
yang berorientasi ke daerah perkotaan, dengan tekanan yang berat pada sektor
industri yang terorganisir, yang merupakan sebab terjadinya ketimpangan
distribusi pendapatan yang lebih parah lagi di kemudian hari. Menurut Micahel
Lipton, seorang ekonom Inggris, urban bias seringkali terjadi di negara-negara
berkembang seperti Indonesia di mana alokasi sumber-sumber daya lebih banyak
diprioritaskan di daerah perkotaan daripada pertimbangan pemerataan atau
efisiensi. Kembali kita perhatikan penjelasan teori ekonomi yang dualistik
tentang terjadi kesenjangan pembagian pendapatan di negara-negara sedang
berkembang, maka pertama-tama relavansinya terlihat dalam pola kesenjangan yang
berbeda antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Oshima menjelaskan keadaan ini
(kesenjangan di desa lebih tinggi dari pada di kota), sebagai hal yang unik.
Dia meramalkan kesenjangan tersebut akan lebih lebar jika proses pembangunan
pedesaan masih akan berlanjut.
·
Distribusi
Pendapatan Antar Daerah
Ketimpangan dalam perkembangan
ekonomi antar berbagai daerah di Indonesia serta penyebaran sumber daya alam
yang tidak merata menjadi penyebab tidak meratanya distribusi pendapatan antar
daerah di Indonesia khususnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar